PANDUGA.ID, JAKARTA – Meskipun Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah memberikan sinyal bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran, posisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih belum pasti.
Peneliti senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar, mengungkapkan bahwa melihat dinamika yang terjadi, kemungkinan besar PKS akan kembali menjadi partai di luar koalisi pemerintah.
Menurut Ahyar, keputusan PKS ini tidak akan menyebabkan kerugian besar bagi partai tersebut.
Pasalnya, basis konstituen PKS telah terbukti menjadi basis yang konsisten selama ini.
“Bahkan, ada peluang bagi PKS untuk memperluas basis dukungannya dengan menarik pendukung dari tokoh seperti Anies Baswedan,” paparnya, Sabtu (4/5/2024).
Meskipun masih menunggu keputusan resmi dari PKS, langkah politik ini dapat mempengaruhi dinamika politik di tingkat nasional.
Kehadiran PKS di luar koalisi pemerintah bisa memberikan warna tersendiri dalam wacana politik di Indonesia.
Sinyal ketidakpastian sikap politik PKS ini juga menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan politisi dan pengamat politik.
Beberapa pihak menyebutkan bahwa PKS mungkin tengah melakukan kalkulasi politik yang matang sebelum mengambil keputusan.
Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, PKS kerap menjadi penentu dalam keputusan politik di Tanah Air.
Sikap yang akan diambil oleh PKS kali ini pun dinanti-nantikan oleh berbagai pihak yang tertarik dalam dinamika politik Indonesia.
Keputusan akhir PKS akan menjadi sorotan utama dalam perbincangan politik nasional.
Bagaimanapun juga, langkah politik PKS dapat membentuk arah kebijakan politik di masa mendatang.(CC-01)