PANDUGA.ID, SINJAI – Guru bukan hanya pengajar, mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang mencerdaskan anak-anak bangsa. Di pedalaman Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, cerita Sitti Hajar menjadi contoh nyata betapa besar pengaruh seorang pendidik dalam mencetak generasi masa depan.
Sitti Hajar, seorang guru honorer yang telah mengabdikan diri selama delapan tahun di Kelas Jauh SD Negeri 247 Pattiro II, tak pernah pudar semangatnya meski gajinya hanya Rp5 ribu per jam.
Lokasi sekolah yang terpencil di Dusun Rmbia, Desa Terasa, Kecamatan Sinjai Barat, membuat perjalanan menjadi lebih sulit, terutama saat musim hujan. Namun, semangatnya untuk mengajar tetap membara.
“Saya senang mengajar di sini, meski gaji saya tidak seberapa,” ungkap Sitti Hajar.
Tantangan yang dihadapi Sitti dan rekan-rekan guru honorer lainnya tidaklah mudah. Akses jalan yang sulit, infrastruktur sekolah yang terbatas, dan keterbatasan perlengkapan menjadi cobaan yang harus dihadapi setiap hari.
“Kelas Jauh SD Negeri 247 Pattiro II masih mengalami keterbatasan, bangunan baru tiga kelas permanen, sementara tiga kelas lain masih beralaskan tanah,” jelasnya.
Meski demikian, semangat Sitti untuk mencerdaskan anak-anak di pedalaman tidak pernah luntur. Meskipun infrastruktur dan fasilitas terbatas, dia tetap berupaya memberikan yang terbaik untuk para muridnya.
“Saya tetap bersemangat demi masa depan para murid di sini,” katanya.
Kisah inspiratif Sitti Hajar dan para guru honorer lainnya di pedalaman Sinjai menjadi cerminan dedikasi yang tak tergoyahkan dalam menghadapi segala keterbatasan demi masa depan pendidikan di Indonesia. (CC-02)