PANDUGA.ID, SEMARANG – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memimpin acara pemberian penghargaan Satya Lencana kepada 14 kepala daerah berprestasi pada Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII di Surabaya.
Namun, kejanggalan terjadi ketika nama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang sebelumnya masuk dalam daftar penerima penghargaan, tiba-tiba tidak tercantum lagi.
Begitu pula dengan nama Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Padahal, sebelumnya beredar informasi bahwa Presiden Jokowi yang akan memberikan penghargaan tersebut. Namun, di hari acara, Tito Karnavian yang hadir sebagai pengganti.
Kehadiran Mendagri Tito Karnavian sebagai pengganti Presiden Jokowi dalam acara pemberian penghargaan ini menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat.
Sebelumnya, telah beredar informasi bahwa Presiden Jokowi akan turut memberikan penghargaan, namun pihak Istana membantah adanya agenda ke Surabaya pada hari tersebut.
Keterlambatan pengumuman nama-nama penerima penghargaan serta kejanggalan terkait absennya nama Gibran Rakabuming Raka dari daftar penerima menjadi sorotan utama dalam peristiwa ini.
Komentar dari masyarakat pun bermacam-macam terkait insiden ini. Seperti penuturan Maria, seorang warga Surabaya.
Ia merasa heran dengan kejadian tersebut. Bahkan mengapa nama Gibran tiba-tiba dihapus dari daftar penerima penghargaan?.
“Apakah ada alasan tertentu di balik keputusan ini?,” jelasnya, Kamis (25/4/2024).
Sementara itu, Ahmad dari Jakarta mengatakan, “Ini menunjukkan ada ketidakpastian dan kurangnya koordinasi dalam pemberian penghargaan. Semoga kejelasan segera diberikan oleh pihak terkait,” terangnya.
Dalam situasi yang penuh tanda tanya ini, banyak yang mengharapkan penjelasan resmi dari pihak terkait, baik itu dari Mendagri Tito Karnavian maupun pihak Istana.
Ketidakpastian yang terjadi dalam pemberian penghargaan ini menunjukkan pentingnya transparansi dan keterbukaan dalam setiap proses pengambilan keputusan di level pemerintahan.
Semua pihak berharap agar kejelasan segera diberikan guna menghindari spekulasi dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang peristiwa ini.(CC-01)