PANDUGA.ID, JAKARTA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara, Nawawi Pomolango, Jumat (5/4/2024) menegaskan bahwa kabar tentang rencana peleburan KPK dengan Lembaga Ombudsman Republik Indonesia (ORI) adalah bohong.
Nawawi menegaskan bahwa tidak ada pertemuan antara dirinya dan Presiden Jokowi untuk membahas hal tersebut.
Kabar kontroversial ini muncul setelah ucapan dari peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana, dalam diskusi di KPK pada Selasa (2/4/2024).
Kurnia Ramadhana menerima informasi yang menyebutkan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sedang mengadakan pembahasan untuk mengubah peran KPK menjadi lembaga pencegahan korupsi, dengan merencanakan peleburannya dengan ORI.
Namun, bantahan atas kabar ini pun datang dari Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas, Bogat Widyatmoko, yang menyatakan bahwa Bappenas tidak pernah membahas hal tersebut.
Tak hanya Bappenas, Ketua ORI, Muhammad Najih, juga menyatakan bahwa pihaknya belum mengetahui isu tersebut.
Bahkan, Ombudsman pun belum pernah diajak berdiskusi mengenai rencana tersebut, meskipun ia menyatakan apresiasi atas informasi tersebut.
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, juga turut memberikan tanggapannya terhadap kabar tersebut.
Ia mengakui bahwa tidak ada informasi resmi yang diterimanya mengenai rencana peleburan tersebut.
Namun, ia menyatakan bahwa ada kemungkinan KPK bergabung dengan ORI dan fokus pada pencegahan, mirip dengan model lembaga antikorupsi di Korea Selatan.
Alex menyatakan bahwa keputusan akhir terkait hal ini sepenuhnya akan ditentukan oleh pemerintah.
Dengan demikian, meskipun kabar peleburan antara KPK dan ORI menjadi perbincangan hangat, namun pihak-pihak terkait seperti Nawawi Pomolango, Bappenas, ORI, dan KPK sendiri menegaskan bahwa informasi tersebut tidak memiliki dasar yang kuat.
Mereka menegaskan bahwa belum ada pembicaraan resmi ataupun keputusan yang diambil terkait masalah ini.(CC-01)