PANDUGA.ID, SEMARANG – Kontroversi antara Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memicu perbincangan di media sosial X setelah postingan viral di akun Instagram BEM UI.
Postingan tersebut mengutuk penganiayaan prajurit TNI terhadap warga sipil Papua dan mendesak penghentian pelanggaran HAM di Papua.
Tanggapan dari pihak TNI tidak lama kemudian datang dalam bentuk sindiran, di mana prajurit TNI menantang mahasiswa UI untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah konflik Papua.
Komentar netizen di media sosial X bervariasi terkait kontroversi ini. Sebagian mendukung tindakan BEM UI dan mengecam tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh aparat keamanan.
Dikutip Panduga.id, Kamis (4/4/2024). Akun @JusticeForAll_X menulis, “Kita harus berdiri bersama dalam memperjuangkan hak asasi manusia di Papua. Tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan terhadap warga sipil, apapun alasannya.”
Namun, ada juga netizen yang merasa bahwa tindakan BEM UI bersifat provokatif dan tidak membangun.
Akun @Patriot_X berkomentar, “Sebagai mahasiswa, seharusnya BEM UI menyuarakan pendapat dengan cara yang lebih konstruktif. Mengutuk tanpa solusi hanya akan memperburuk situasi dan menambah polarisasi.”
Tanggapan dari pihak TNI juga mendapat perhatian dari netizen. Sebagian menganggap sindiran TNI sebagai respons yang tidak tepat terhadap aspirasi mahasiswa.
Sementara akun @VoiceOfReason_X menulis, “Sindiran TNI tidaklah pantas. Seharusnya mereka menanggapi dengan serius tuntutan mahasiswa atas perlindungan hak asasi manusia di Papua.”
Namun, ada juga netizen yang mendukung tantangan TNI kepada mahasiswa UI untuk melakukan KKN di Papua.
Pada akun @NationalPride_X berkomentar, “Tantangan untuk KKN di Papua mungkin bisa membuka mata para mahasiswa tentang kompleksitas konflik di daerah tersebut. Ini bisa menjadi kesempatan untuk belajar dan berkontribusi secara positif.”
Kontroversi antara BEM UI dan TNI menunjukkan kompleksitas isu Papua dan memperlihatkan perbedaan pendapat di masyarakat.
Sementara pihak BEM UI mengutuk pelanggaran HAM, TNI merespons dengan tantangan yang menantang. Namun, harapannya adalah agar dialog dapat terbuka dan solusi yang konstruktif dapat ditemukan demi perdamaian dan keadilan di Papua.(CC-01)