PANDUGA.ID, SEMARANG – Setiap tahun, Ramadan menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, di tahun 2024, terjadi tren yang unik dan menggembirakan, yakni tren konten war takjil antara umat Muslim dan non-Muslim.
Konten-konten ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga menggambarkan kerukunan antar umat beragama.
Hal menarik lainnya adalah penggunaan lagu ‘Rindu Muhammadku’ dari Haddad Alwi feat Vita sebagai backsound untuk konten tersebut, yang membuat lagu tersebut kembali booming.
Lagu ‘Rindu Muhammadku’ tidak hanya dipakai oleh konten kreator yang beragama Islam, tetapi juga yang non-Muslim.
Video-video war takjil dengan backsound lagu ini pun berseliweran di berbagai platform media sosial, termasuk TikTok. Fenomena ini menunjukkan bahwa lagu dengan lirik yang menyentuh tentang kerinduan kepada Nabi Muhammad SAW memiliki daya tarik yang luas, melintasi batas agama.
Mengetahui tren ini, Haddad Alwi, sang pencipta lagu, memberikan komentarnya melalui akun TikTok @kangenkanjengnabi.id.
Dalam video tersebut, Haddad Alwi menceritakan pengalamannya dalam mengajak orang-orang, termasuk anak muda, untuk bersholawat.
Dikutip Panduga.id, Kamis (21/3/2024), ia menekankan pentingnya inovasi dalam menyampaikan pesan agama, seperti memberikan elemen rap dalam lagunya.
Ada Pengalaman Pahit
Haddad Alwi juga berbagi pengalaman pahit ketika lagunya pernah diturunkan dari panggung karena dianggap menghina Rasulullah.
Sementara lagu ‘Rindu Muhammadku’ telah dirilis sejak tahun 2010, namun kesannya masih begitu kuat bahkan setelah bertahun-tahun berlalu.
Dalam lagu tersebut, Haddad Alwi mengungkapkan rasa kerinduannya kepada Nabi Muhammad SAW.
Meskipun demikian, lagu ini sempat menuai kontroversi di masa lalu, di mana Haddad Alwi dituduh menghina Rasulullah dan dijauhi oleh sebagian masyarakat.
Meski pernah mengalami berbagai fitnah dan kesulitan, Haddad Alwi tetap berusaha menyebarkan pesan damai dan kasih sayang.
Ia memaafkan semua yang pernah memfitnahnya dan bersumpah bahwa lagunya tidak bermaksud merendahkan Rasulullah atau ajaran Islam.
Komentar dan cerita Haddad Alwi ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, baik Muslim maupun non-Muslim, untuk meneguhkan rasa toleransi dan saling menghormati antar umat beragama, khususnya di bulan suci Ramadan.(CC-01)