PANDUGA.ID, JAKARTA – Indonesia Police Watch (IPW) telah melaporkan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo ke Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dugaan suap di Bank Jateng.
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso membantah laporan itu bersifat politis karena dia adalah pengurus PSI.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan penyidikan laporan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tahun 2013-2023 tentang dugaan penerimaan bonus tidak berdampak pada isu politik.
Politisi PDIP Deddy Sitorus meragukan hal tersebut.
“Sangat politis,” kata Deddy, Kamis (7/3/2024).
Deddy mengatakan, laporan tersebut mengalihkan pertanyaan soal hak angket proses pemilu dan dugaan penggelembungan suara di daerah.
Deddy menyebut Sugeng salah satu pengurus PSI di wilayah Bogor.
“Saya kira begitu, saya kira untuk mengalihkan perhatian dari persoalan penggelembungan suara dan hak angket. Karena dia anggota PSI di Bogor, tapi laporannya di Jawa Tengah,” ujarnya.
Sugeng membantah laporannya terhadap Ganjar Pranowo di hadapan Komisi Pemberantasan Korupsi bersifat politis.
Sugeng membantah laporannya ada kaitannya dengan dirinya sebagai pengurus PSI.
“Kalau dikaitkan dengan PSI, maka laporan saya sebagai Ketua IPW tidak ada hubungannya dengan jabatan saya sebagai Ketua DPD PSI Kota Bogor atau anggota PSI. Karena IPW bukan subkoordinasi PSI,” kata Sugeng saat dihubungi, Kamis (7/3/2024).
Sugeng mengaku sudah mendapat informasi terkait upaya pelaporan tersebut sejak lama.
Sugeng menjelaskan, dirinya baru melaporkan Ganjar belakangan ini karena menunggu proses pemungutan suara selesai.
“Saya lapor setelah proses pencoblosan tanggal 14 Februari, mengingat waktu pencoblosan sudah berakhir, saya tinggal menunggu proses penghitungan suara saja,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan PSI, Grace Natalie juga menegaskan bahwa Laporan Sugeng tidak bersifat politis.
Sebab, laporan itu tidak ada hubungannya dengan Sugeng sebagai pengurus PSI.
“Pak Sugeng melaporkan, sebagai warga dan Ketua IPW, dia tidak ada hubungannya dengan PSI,” kata Grace.(CC-01)