PANDUGA.ID, JAKARTA – Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran, Dradjad H Wibowo, memperkirakan Menkeu Sri Mulyani (Ani) tak masuk kabinet mendatang karena tak punya chemistry dengan Prabowo.
Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law (Celios), Bhima Yudhistira menduga, ada sejumlah alasan tidak adanya chemistry itu.
Pertama, penolakan penambahan anggaran Kemenhan.
Ani ingin menjaga disiplin fiskal tetap kuat, misalnya menahan defisit anggaran di bawah 3 persen.
“Sehingga ia sangat hati-hati memberi persetujuan,” jelasnya, Minggu (25/2/2024).
Yang kedua, lanjut Bhima, masalah alokasi anggaran food estate.
Ani tak merestui, sehingga akhirnya anggaran food estate yang tadinya dialokasikan di Kemenhan dialihkan ke Kementan.
“Ketiga, bansos pada masa kampanye yang di luar perencanaan APBN membuat rencana anggaran yang disusun Kemenkeu berantakan,” paparnya.
Sementara itu, Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI), Ronny P Sasmita melihat, Ani agak berseberangan dengan Prabowo dan Istana sejak Jokowi mulai mengarahkan anggaran negara yang diduga untuk kepentingan politik pemenangan Prabowo-Gibran.
Misalnya, anggaran bansos mendadak direalisasikan menjelang pencoblosan.
Ronny menegaskan Ani sedari awal cenderung memandang politik fiskal dalam kacamata profesional.
“Ia juga memandang secara makroprudensial dengan mengedepankan kredibilitas fiskal nasional untuk menjaga reputasi keuangan Indonesia,” tambahnya.(CC-01)