PANDUGA.ID, JAKARTA – Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, memandang upaya untuk mengubah hasil Pilpres 2024 melalui hak angket DPR, bisa saja hanya mimpi belaka.
Pasalnya untuk menggolkan hak angket butuh waktu panjang.
Terlebih proses penghitungan suara dari KPU masih belum final.
Hak angket diusulkan oleh Capres Ganjar Pranowo.
Selain itu PDIP dan PPP yang mengusung Ganjar sedang mempertimbangkan opsi tersebut.
Untuk menjalankan hak angket ataupun hak interpelasi sampai tuntas.
“Dibutuhkan juga dukungan tambahan dari parpol lain,” jelasnya, Rabu (21/2/2024).
Menurut Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, Nasdem dan PKB yang mengusung paslon Anies-Muhaimin, diprediksi akan bersikap pragmatis.
Khusunya menghadapi dinamika dalam lima tahun mendatang.
“Dua parpol tersebut mengambil langkah tersebut ketimbang terlibat dalam pertarungan politik mendukung hak angket di DPR,” jelasnya.
Selain itu, Bawono juga meragukan kekuatan Nasdem dan PKB untuk tetap sebagai oposisi.
“Apalagi jika mengambil langkah berada di luar pemerintahan atau menjadi oposisi,” tutupnya.(CC-01)