PANDUGA.ID, JAKARTA – Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count/QC) Litbang Kompas, dengan suara masuk 98,05 persen dari seluruh TPS sampel, didapat persentase terbanyak adalah PDIP 16,26 persen.
Sementara Golkar 14,63 persen, Gerindra 13,50 persen, PKB 10,76 persen.
Nasdem 9,96 persen, PKS 8,40 persen, Demokrat 7,57 persen.
PAN 7,09 persen, PPP 3,90 persen, PSI 2,82 persen, Perindo 1,39 persen, Partai Gelora 0,84 persen.
Partai Hanura 0,83 persen, Partai Buruh 0,68 persen, Partai Ummat 0,48 persen.
PBB 0,39 persen, Partai Garuda 0,28 persen dan PKN 0,22 persen.
Berdasarkan angka tersebut, hanya 8 parpol yang lolos parliamentary threshold 4 persen, atau dapat kursi di DPR.
Sementara Hasil QC dari Charta Politika, berdasarkan 92,30 persen dari TPS sampel, diperoleh data 9 parpol yang lolos ke DPR, dengan urutan dari angka terbanyak PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN PKB, PKS, Partai Nasdem dan PPP.
Jumlah parpol tersebut sama seperti dengan pemilihan legislatif 2019, hanya saja urutan perolehan suaranya yang berbeda.
Hasil dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), berdasarkan sampel yang sudah masuk sebanyak 92,15 persen, didapat hasil 8 parpol lolos parlemen, sama dengan hasil dari Litbang Kompas.
Adapun hasil exit poll Litbang Kompas, menunjukkan bahwa sebagian besar pemilih Ganjar-Mahfud, sebesar 60,9 persen dari responden, memilih karena kesamaan suku dan etnis.
Bestian Nainggolan, Peneliti Litbang Kompas, menilai temuan tersebut mengagetkan karena Ganjar sering menyuarakan soal keberagaman.
“Setelah kesamaan suku dan etnis, alasan lain pemilih memberikan suara ke Ganjar-Mahfud adalah karena didukung oleh partai politik pilihannya, sebanyak 45 persen,” terangnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/2/2024).(CC-01)