PANDUGA.ID, JAKARTA – Ekonom senior INDEF, Aviliani menduga, menyusutnya tabungan orang kaya dari akhir tahun hingga Januari 2024 dan makin tebalnya tabungan orang miskin merupakan efek dari masa kampanye pemilu.
Selama masa kampanye para capres, caleg, dan juga calon kepala daerah nantinya, membelanjakan uangnya untuk meraup suara.
Saat itu, banyak proposal masuk kepada mereka, baik individu maupun kelompok. Kondisi ini pula yang bisa menjelaskan tabungan kalangan masyarakat menengah ke bawah naik.
“Aliran dana dari kelas atas masuk ke kantongnya, ditambah gelontoran bansos dalam bentuk BLT,” jelasnya, Jumat (16/2/2024).
Sebelumnya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan, tabungan dana nasabah orang kaya atau yang senilai Rp 5 miliar mengalami penurunan, dari 14 persen-15 persen akhir tahun lalu menjadi 3,51 persen saat ini.
Adapun, tabungan dana nasabah dengan nominal rendah mengalami peningkatan.
Kepala Ekonom BCA, David Sumual mengatakan, target pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 yang disampaikan Menkeu Sri Mulyani sebesar 5,2 persen bisa tercapai.
Menurutnya salah satu faktornya adalah dorongan belanja pemilu.
Jika pilpres berlangsung dua putaran, dia memproyeksikan ada tambahan pertumbuhan ekonomi ke arah 0,2 persen dari baseline.
Namun kalau berlangsung satu putaran, kata David, tambahan pertumbuhan diperkirakan mengarah ke 0,1 persen.(CC-01)