PANDUGA.ID, SOLO – Lagu ‘Solo Bukan Gibran’ menggema di Hajatan Rakyat Ganjar Mahfud yang digelar di Benteng Vastenburg Solo, Sabtu (10/2/2024). Setidaknya sekitar 200 ribu lebih warga Solo Raya yang hadir dalam acara itu kompak menyanyikan lagu tersebut saat Ganjar menyapa mereka.
“Solo, Solo, Solo bukan Gibran. Solo, Solo, Solo bukan Gibran,” teriak mereka kompak.
Lagu itu terus berulang baik saat Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani berorasi di atas panggung. Bahkan lagu semakin keras ketika Ganjar menyampaikan orasi politiknya.
“Warga Solo Raya hanya pilih pak Ganjar. Tidak ada Gibran di hati kami,” ucap Harjono (40), salah satu warga.
Warga lain mengatakan, meski Wali Kota Solo yang juga anak Presiden Joko Widodo mencalonkan diri sebagai Cawapres, namun hati mereka tetap ada pada Ganjar.
“Kalau kami Ganjar harga mati. Biarpun mas Gibran nyalon, kami tetap akan pilih pak Ganjar,” ucap Diana (35), warga lainnya.
Diana yakin hanya Ganjar Mahfud yang bisa melanjutkan program presiden Jokowi. Hanya Ganjar Mahfud yang bisa membuat Indonesia lebih sejahtera.
Sementara itu, Ganjar mengatakan merinding melihat antusias masyarakat Solo Raya pada kampanye akbar kali ini. Meski hujan, warga tetap antusias berdatangan dan memberikan semangat.
“Terimakasih sedulur-sedulurku kabeh, Solo ancen istimewa. Dukungan Solo Raya luar biasa. Setelah kemarin pecah di GBK, di Banyuwangi pecah, di Bogor pecah, hari ini di Solo luar biasa,” ucap Ganjar.
Pemandangan tersebut lanjut Ganjar sebagai bukti bahwa tak ada yang bisa mengalahkan kekuatan rakyat. Rakyat berhak menentukan sikap sesuai hati nuraninya sendiri.
“Di Solo Raya ini, kita mau tunjukkan bahwa rakyat, bahwa kita punya kekuatan dengan nurani kita untuk menentukan sikap di tanggal 14 februari nanti. Solo punya caranya sendiri, Solo punya gayanya sendiri,” tegasnya.
Selama kampanye di Solo, Ganjar mengaku melihat wajah dan mata rakyat yang penuh semangat. Senyum dan tawa rakyat yang juga memberinya semangat.
Untuk itu Ganjar memberikan pesan agar rakyat selalu menjaga kekompakan. Rakyat tidak boleh takut untuk menentukan pilihan sesuai hati nurani tanpa diintervensi.
“Suara rakyat, suara panjenengan adalah suara Tuhan. Suara rakyat yang akan menentukan nasib bangsa ini. Jangan takut ditekan atau diintervensi, melawanlah dengan cara yang benar. Apa itu, datang ke TPS pada 14 Februari dan menentukan pilihan. Coblos nomor berapa?” tanya Ganjar.
“Tiga! Ganjar Mahfud menang,” teriak warga.
“Itulah cara kita melawan. Itulah perlawanan sejati yang bisa ditunjukkan rakyat. Kami tidak punya kekuatan, kami tidak bisa menggerakkan aparatur, yang kami punya hanya hati dan nurani serta keikhlasan untuk mengabdi pada republik ini,” pungkas Ganjar. (CC-01)