PANDUGA.ID, SEMARANG – Presiden ke-6 sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku khawatir menjelang berakhirnya kampanye pemilu 2024.
Penyebabnya karena adanya kritik dari kalangan perguruan tinggi terkait situasi politik Indonesia.
“Sekali lagi mengenai penyelenggaraan pemilu 2024, ada satu hal yang menjadi perhatian saya. Di penghujung masa pemilu saat ini, bermunculan gerakan-gerakan dan pernyataan kritik di kalangan akademisi,” kata SBY, Rabu (7/2/2024).
Di berbagai daerah, sejumlah rektor, dosen, dan mahasiswa telah menekankan pentingnya pemilu yang damai, jujur, dan adil.
Secara tersirat SBY mengatakan pihaknya khawatir pemilu 2024 tidak akan terlaksana secara damai, jujur, dan adil.
“Selain itu, ada pernyataan politik lainnya seperti ‘Kalau pemilu presiden hanya berlangsung satu putaran, berarti penipuan’. ‘Jika pemilu presiden ada kecurangan, kami tidak akan menerimanya, dan negara siap untuk kekacauan,” katanya.
Belum Pernah Terjadi
SBY mengatakan, situasi seperti itu belum pernah terjadi pada empat pemilu sebelumnya.
Ia pun menyebut dirinya tidak pernah absen dalam pemilu selama 20 tahun era reformasi dan demokratisasi, baik saat berkuasa maupun tidak.
“Menurut saya, menuduh apalagi menjamin bahwa pemilu presiden ini pasti akan dicurangi sehingga hasilnya ditolak mentah-mentah, tentu berlebihan. Namun di sisi lain, mengabaikan suara-suara dari luar yang mengkhawatirkan kebenaran, Tentu saja tidak bijaksana jika pemilu presiden dicurangi,” terangnya.
“Itulah cara berpikir saya. Kami ingin, dan saya yakin rakyat juga menginginkannya, agar hasil Pilpres 2024 sah dan diterima rakyat. Dengan legitimasi ini, maka pemimpin baru kita akan mempunyai legitimasi yang kuat.
“Kekuasaan yang dimilikinya juga merupakan anugerah yang Insya Allah akan mampu mengantarkan kesuksesan memimpin negeri ini lima tahun ke depan,” tambah SBY.
Menurutnya, politik pada hakikatnya tentang bagaimana kekuasaan tersebut diperoleh, apakah sah atau tidak, halal atau tidak.
“Setelah memegang kekuasaan juga akan dilakukan pemeriksaan apakah kekuasaan tersebut telah digunakan atau disalahgunakan. Jadi melihat kembali pemilu 2024, kita semua harus berusaha untuk bekerja sama agar pemilu presiden kita benar-benar dilaksanakan dengan jujur dan adil,” tutupnya.(CC-01)