PANDUGA.ID, SEMARANG – Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, menanggapi keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Dimana PBNU mendukung salah satu paslon dalam Pilpres 2024 mendatang.
Hal tersebut ditanggapi Ganjar, lewat keterangan tertulisnya Rabu (24/1/2024) ia mengaku yakin PBNU bersikap netral.
“Saya yakin PBNU bisa netral dalam kontestasi politik 2024,” katanya.
Ganjar menanggapi informasi yang diungkap cendekiawan NU, Nadirsyah Hosen (Gus Nadir), bahwa struktural PBNU mendapat arahan untuk memberikan dukungan pada paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
Meski demikian, Ganjar menyinggung bahwa Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), pernah mengatakan bahwa NU tidak akan jauh-jauh dari Jokowi, yang saat ini ditengarai condong mendukung pasangan Prabowo dan Gibran, putra sulungnya sendiri.
Dalam perbincangan sebuah podcast, Sabtu (20/1/2024), Gus Nadir mengungkapkan, ia mendapat informasi bahwa struktural PBNU mulai dari Rais Syuriyah, Ketua Tanfidziyah, hingga pengurus cabang dikumpulkan di Hotel Bumi, Surabaya, beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan itu, kata Gus Nadir, Gus Yahya menyampaikan arahan agar mereka mendukung paslon 2.
Gus Nadir mengaku, protes bukan karena dukungan diberikan kepada paslon nomor urut 2, melainkan karena langkah politik itu bertentangan dengan pernyataan Gus Yahya pada forum Muktamar NU di Lampung, yang mengatakan PBNU akan bersikap netral.
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, membantah terdapat arahan untuk memenangkan paslon 2.
Meski demikian, ia membenarkan PBNU mengumpulkan para pengurus di Surabaya, yang menurut dia, hal ini wajar karena semua organisasi mengumpulkan pengurusnya menjelang pilpres.(CC-01)