PANDUGA.ID, JAKARTA – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, posisi rakyat jelata adalah selalu melawan penindasan.
Hasto Kristiyanto mengaku pernah membaca buku Sindhunata tentang gerakan perlawanan Wong Cilik.
Isinya masih terbukti relevan dengan iklim politik saat ini.
Menurut Hasto, buku ini membahas tentang harapan rakyat kecil yang menjadi sasaran berbagai bentuk penindasan.
“Apa yang dibicarakan Bung Karno dalam filosofinya tentang Pak Marhaen. Dari sinilah lahir Pancasila sebagai ideologi pembebasan rakyat kecil,” kata Hasto, Senin (15/1/2024) di Bentara Budaya Jakarta.
Menurut Hasto, buku ini bersifat antropologis, sosiologis bahkan memberikan gambaran tentang aspek sejarah khususnya masyarakat dan petani yang menghadapi penindasan pada masa penjajahan Belanda.
“Beberapa pemberontakan petani terjadi dan di mana mereka bersatu, mitos Ratu Adil juga lahir. Itu adalah ide yang menciptakan harapan,” kata Hasto.
Dengan buku ini, PDI Perjuangan juga menerima sebuah karya akademis dengan metodologi pembelajaran dari bawah ke atas dari kehidupan rakyat kecil itu sendiri, dan buku ini juga menjangkau setiap anak-anak inspiratif di tanah air yang dicita-citakan.
Dosen Universitas Pertahanan Nasional Indonesia ini mengatakan negara sebesar China dengan jumlah penduduk 1,6 miliar jiwa mampu mengatasi kemiskinan ekstrem.
Indonesia yang mempunyai ideologi pembebasan, falsafah Pancasila, dan gerakan pembebasan rakyat, seharusnya mampu mencapai nol persen kemiskinan.
Hal ini membuat Ganjar Pranowo fokus mengentaskan kemiskinan saat menjadi Gubernur Jawa Tengah.
“Bahkan melalui pendidikan, pelatihan vokasi dan keluarga miskin Pak Ganjar memberikan landasan yang lebih baik bagi para lulusan untuk nantinya menjadi batu loncatan bagi wong cilik. Bansos, BLT, KIS, KIP, Tidak hanya melalui KTP Sakti,” kata Hasto.(CC-01)