PANDUGA.ID, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berencana memperkuat konseling di sekolah melalui Dinas Pendidikan (Disdik).
Ini sebagai bentuk evaluasi atas kejadian bunuh diri siswa yang terjadi di salah satu SMP Negeri di Kota Semarang pada Selasa (1 September 2024) lalu.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto mengatakan pihaknya akan lebih mengoptimalkan peran bimbingan konseling (BK) di sekolah.
Menurut Bambang, permasalahan yang dihadapi siswa dapat dikomunikasikan melalui nasehat yang komprehensif.
Hal ini menciptakan hubungan terbuka antara guru dan siswa.
“Jika ada kendala silahkan lapor ke guru. Kami perkuat komunikasi antara siswa dan guru,” ujarnya, Jumat (12/1/2024).
Seiring kemajuan teknologi, anak-anak semakin sering menggunakan perangkat.
Dalam beberapa kasus, sekolah mungkin tidak mengetahui informasi apa yang diakses siswa.
Oleh karena itu, upaya harus dilakukan untuk membangun keterbukaan melalui konsultasi.
Selain itu, karakter siswa juga harus diperkuat.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunariyanti Rahayu prihatin dengan kejadian bunuh diri seorang siswa SMP di Semarang.
Mbak Ita sapaan akrabnya, mengatakan bahwa selain peran guru sekolah, diperlukan peran keluarga dan lingkungan untuk mengurangi tingkat keputusasaan di kalangan remaja.
“Melihat pemberitaan, Kemendikbud juga sudah memastikan kepada keluarga bahwa bullying dan perundungan bukanlah penyebabnya. Orang tua berperan penting dalam memantau tumbuh kembang anaknya,” ujarnya.
Pemkot Semarang selama ini memberikan perhatian lebih terhadap penguatan kesehatan mental pelajar.
Hal ini terlihat dari adanya layanan konseling di Kedutaan Besar Revolusioner Spiritual (RDRM).(CC-01)