PANDUGA.ID, JAKARTA – Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Hasto Kristiyanto menanggapi laporan ke Bawaslu tentang calon presiden 01 Anies Baswedan oleh Prabowo.
Hasto Kristiyanto menilai calon presiden Prabowo Subianto semakin menunjukkan sisi kepemimpinan yang otoriter.
Tanda-tandanya bisa dilihat dari keluhan para pendukung Prabowo Subianto kepada Bawaslu mengenai Anies Baswedan setelah ia gagal memberikan tanggapan pada debat capres terakhir.
“Debat ini kan namanya instrumen demokrasi untuk menyampaikan gagasan yang baik. Tetapi Tim Pemenangan Pak Prabowo karena Pak Prabowo kalah debat mengadukan Pak Anies,” kata Hasto, Sabtu (13/1/2024).
“Kalau hanya karena debat saja dilaporkan apalagi nanti kalau berkuasa. Jadi, ini menunjukkan bahwa benih-benih otoritarian itu akan bekerja kembali,” kata Hasto. Jadi, jangan disalahkan karena kalah debat emosional kemudian melakukan gugatan,” tambah Hasto.
Hasto mengatakan ketika ada pelaksanaan kekuasaan negara secara otoriter.
Oleh karena itu, hal ini akhirnya membangkitkan hubungan emosional antara kubu Ganjar Mahfud dan Anies Muhaimin Iskandar.
Calon presiden nomor urut 1 dan nomor urut 3 pada Pilpres 2024 mempunyai tujuan yang sama, yakni mengedepankan demokrasi di tangan rakyat.
“Agar tidak terjadi korupsi demi perluasan kekuasaan, apalagi hal ini tidak lepas dari sifat emosional Pak Prabowo yang kerap melontarkan kata-kata kasar seperti ndsum dan bodoh, bodoh, dan lain-lain,” kata Hasto.
Ia juga menghimbau para pimpinan PDIP di Yogyakarta untuk tidak takut terhadap tekanan dan represi.
Hasto mengutip pernyataan proklamator Indonesia Bung Karno bahwa jangankan sebuah bangsa, cacing pun diinjak-injak akan melakukan perlawanan.(CC-01)