PANDUGA.ID, SEMARANG – Mendekati pemilu 2024, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkonsolidasi dengan partai politik.
Penggabungan partai politik merupakan upaya integrasi untuk mewujudkan pemilu yang damai.
“Kerja ini kami laksanakan dalam rangka silaturahmi, bisa juga disebut penguatan, guna mewujudkan pemilu damai di Jawa Tengah tahun 2024,” ujar Pj Gubernur Jateng Nana Sujana, Jumat (12/1/2024).
Pemprov Jateng pada kesempatan kali ini mengundang 18 partai politik.
Selain itu, ia juga mengundang Forkopimda, Ketua DPRD, KPU Jateng, dan Bawaslu Jateng.
Nana mengatakan memperkirakan akan ada lebih banyak kontroversi ketika pemilu semakin dekat.
Oleh karena itu, peningkatan suhu politik ini harus diperhitungkan.
Langkah proaktif yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah dengan melibatkan semua pihak, termasuk partai politik peserta pemilu, dan menciptakan situasi yang kondusif.
Menurut dia, partai politik berperan penting dalam pendidikan politik masyarakat dan terciptanya iklim politik yang kondusif.
Selain itu, kampanye akan diluncurkan mulai 21 Januari hingga 10 Februari 2024 bersamaan dengan Rapat Umum.
Oleh karena itu, partai politik didorong untuk tetap mengontrol simpatisannya.
“Partai politik perlu menyerukan kepatuhan terhadap aturan yang ada dan memungkinkan pemilu damai,” jelasnya.
Nana menegaskan, upaya menyelenggarakan pemilu yang sukses merupakan tantangan bersama.
Baik penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, DKPP), Pemerintah, TNI, POLITIK, peserta pemilu, masyarakat lokal, yang memungkinkan partai untuk terus membangun kerjasama yang kuat dengan seluruh partai politik.
Dijelaskannya, ada empat indikator keberhasilan pemilu: partisipasi masyarakat yang tinggi, keberhasilan di seluruh tahapan pemilu, terjaganya lingkungan yang kondusif, dan kesinambungan kinerja pemerintah terhadap masyarakat.(CC-01)