PANDUGA.ID, SEMARANG – Buntut kasus penganiayaan relawan Ganjar oleh anggota TNI di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah beberapa waktu lalu direspons oleh Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jateng.
Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jateng, Agustina Wilujeng Pramestuti menyebut, pihaknya berterima kasih pada TNI lantaran telah memberi tindakan tegas pada oknum yang melakukan penganiayanaan.
“Kita berterima kasih pada teman-teman TNI karena sudah gerak cepat,” ujar Agustina saat ditemui langsung di Panti Marhaen, Kota Semarang, Senin (8/1/2024).
Menurutnya, oknum yang ditindak tegas itu masih mencerimkan TNI yang menjalankan tugasnya dengan baik dan netral.
“Itu memberi kita sebuah pesan bahwa TNI masih sangat baik dalam menertibkan oknum-oknum yang tidak menjalankan tugas dan janjinya sebagai TNI yang baik,” sambung Agustina.
Ia berharap, kasus ini tak lepas begitu saja. Sehingga, lanjut Agustina, berbagai pihak termasuk media diharapkannya dapat terus mengawal dan mencegah terjadinya kasus serupa.
Agustine ingin, anggota TNI yang terlibat dalam pengeroyokan itu setelah diberi hukuman dapat dibebaskan sebagai anggota TNI biasa.
“Teman media juga saya minta mengawal biar tidak masuk angin. Segera saja oknum yang menjadi tersangka itu saya harap dilepaskan sebagai anggota TNI dan bisa kembali menjadi anggota biasa,” jelasnya.
TNI Melindungi dan Mengayomi
Lebih lanjut, Agustina berharap kasus kekerasan ini tak menjadi stigma yang melekat pada TNI yang mestinya melindungi dan mengayomi.
“Mudah-mudahan ini bukan tren dan karakter, tetapi suatu hal yang bisa dijelaskan secara psikologis dan nama TNI akan kembali menjadi baik,” tandasnya.
Sementara itu dalam rilis resmi laman TNI, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menegaskan bahwa TNI tetap netral dalam menghadapi Pemilu 2024.
Ia minta semua pihak tidak berlebihan dalam menarik kesimpulan dari insiden yang terjadi di Boyolali pekan lalu.
“Tidak ada sangkut-pautnya dengan yang lain (netralitas TNI). Ini murni karena anggota saya masih muda, jadi meresponnya begitu. Tapi dilihat dari perkembangannya sekarang, larinya ke mana-mana,” ujar Maruli, Kamis 4 Januari 2024, dikutip dari laman tniad.mil.id
Maruli juga menegaskan bahwa tindakan TNI AD dalam merespons insiden Boyolali merupakan wujud nyata pihaknya menjalankan netraliras. Untuk itu, lanjut Maruli, masyarakat diharapkan mampu melihat peristiwa tersebut secara utuh.
“Jangan menganalisa kejadian berdasarkan video pendek dan langsung menarik kesimpulan. Rombongannya sudah mutar delapan kali dan sudah berulang kali diingatkan (agar jangan menimbulkan kebisingan),” jelasnya.(CC-01)