PANDUGA.ID, JAKARTA – Kementerian Pertahanan menunda rencana pembelian 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar.
Penundaan tersebut dinilai sebagai strategi untuk menyelamatkan Prabowo Subianto.
Menurut Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, strategi penyelamatan tersebut sengaja dilakukan guna mempersiapkan debat capres ketiga.
Adapun debat tersebut digelar oleh KPU pada Minggu, 7 Januari 2024 kemarin.
“Strategi itu dilakukan karena debat mendatang mengangkat tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik yang berkaitan langsung dengan kebijakan Kemhan,” ucapnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/1/2024).
Terpisah, menurut pengamat politik Hendri Satrio, penundaan tersebut harus dipertimbangkan.
“Meski ada penundaan rencana pembelian tersebut, dalam debat nanti harus dipertanyakan ide awal pengadaan alutsista,” tegasnya.
Adapun pengumuman penundaan tersebut disampaikan langsung oleh Jubir Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, Rabu (3/1/2024) lalu.
Menurutnya penundaan dilakukan karena kendala keterbatasan fiskal negara.
Komitmen pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar, tersebut bernilai fantastis.
Di mana nilai pembelian pesawat tempur tersebut sekitar 792 juta Dolar AS atau Rp 11,8 triliun,
Bahkan komitmen pembelian alutsista telah ditandatangani oleh Menhan pada Juni 2023.
Rencana pembelian tersebut mengundang protes dari berbagai kalangan dengan alasan pemborosan di saat anggaran negara terbatas.(CC-01)