PANDUGA.ID, GRESIK – Masa depan Indonesia tidak hanya terletak pada sekolah negeri, tapi juga pada pesantren (Ponpes).
Hal itu dibenarkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam) dan Calon Wakil Presiden bernomor urut 3 Mahfud.
Mahfud memberikan penghormatan kepada KH Ahmad Maimun Adnan, pendiri Pondok Pesantren Al-Ishra Bunga di Gresik, Jawa Timur, pada Sidang Umum ke-9.
“Saya lulusan pesantren Gus Dur, Kiya Maruf Amin juga lulusan pesantren dan bisa mengatur negara, jadi silakan belajar dengan baik di pesantren,” ucapnya di hadapan Mahfud kepada santri Pondok Pesantren Al-Ishra Bunga.
Keunggulan pendidikan pesantren, lanjut Mahfud, tidak hanya memberikan ilmu tetapi juga landasan moral.
“Santri mempunyai landasan moral yang kuat sehingga rendah hati, tidak serakah, dan tidak sewenang-wenang,” ujarnya.
Mahfud juga merupakan lulusan Pondok Pesantren Al Mardiya Pamekasan Madura.
Menurut Mahfud, pesantren telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan negara.
Oleh karena itu, kesejahteraan guru di pesantren juga harus diperhatikan.
Dalam kesempatan tersebut, Mahfud menyampaikan bahwa gaji guru mengaji dan guru pesantren masih kurang baik.
Menurut Mahfud MD, hal ini perlu diperbaiki ke depannya.
“Saya lulusan pesantren dan saya merasa sangat paham akan kebutuhan pesantren,” kata Mahfud yang mendampingi ribuan santri di Pondok Pesantren Al Ishra itu.
Turut hadir dalam acara ini, Kyai Ahmad Hadziq Ketua Dewan Pengasuh Ponpes Al-Islah, KH. Muhammad Hamdan Ketua Perkumpulan Al-Islah, KH. Chusnan Ali, dan KH. Muhammad Ala’uddin.(CC-01)