PANDUGA.ID, SEMARANG – Calon Presiden (Capres), Ganjar Pranowo, berkunjung ke Agrowisata Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Sabtu (23/12/2023).
Kedatangan Capres nomor urut tiga tersebut tampak disambut ribuan warga, bahkan hingga berdesakan sejak Ganjar turun dari mobil untuk berebut bersalaman di dekatnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar menyinggung soal konsep KTP Sakti yang menjadi program unggulannya bersama Mahfud MD.
Saat ini, menurut dia, hampir seluruh masyarakat Indonesia memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang berisi segala informasi mulai dari alamat, pekerjaan, nama anak dan istri, serta lainnya.
“Jika NIK ini dibuka, maka semuanya akan mengetahui, pemilik siapa, alamat, di mana, pekerjaan apa. Misalnya petani, ini penggarap atau pemilik lahan, ada di situ,” kata Ganjar Pranowo saat ditemui di Agrowisata Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Minggu (24/12/2023).
Ia mengatakan, jika pekerjaan petani penggarap lahan, dan termasuk kategori warga miskin, nantinya akan diberikan bantuan mulai dari BLT, PKH, hingga jaminan kesehatan yang ditanggung pemerintah.
Pasalnya, NIK tersebut dapat diintegrasikan dengan seluruh layanan akses hanya melalui satu KTP, sehingga lebih praktis, dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
“Inilah yang disebut KTP Sakti, hanya dari satu NIK yang bisa digunakan untuk mengakses berbagai pelayanan, karena semuanya sudah mengintip,” ujar Ganjar Pranowo.
Ia menyampaikan, menyelesaikan sejumlah persoalan mulai dari pendistribusian bantuan yang tidak tepat sasaran, anak putus sekolah, dan lainnya, cukup menggunakan data berbasis KTP Sakti.
Pasalnya, data dalam NIK tersebut juga memuat informasi mengenai pemilik yang memiliki anak yang masih bersekolah atau tidak, dan jika berasal dari keluarga kurang mampu bakal diberikan beasiswa pendidikan.
Nantinya, pemerintah akan membiayai pendidikan hingga lulus sarjana agar kelak menjadi tulang punggung keluarga.
Tak hanya itu saja, program semacam itu membuat investasi untuk keluarga miskin lebih cepat.
“Tapi, saya ingatkan agar NIK tersebut dijaga sebaik mungkin, karena bersifat rahasia, dan mencakup data pribadi, sehingga jangan sampai bocor,” kata Ganjar Pranowo.(CC-01)