PANDUGA.ID, SEMARANG – PDI Perjuangan geram, hal itu buntut pencopotan dan perusakan baliho Ganjar-Mahfud di Jabar dan Banten.
Bahkan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberi penegasan atas kejadian tersebut.
Mewakili PDI Perjuangan, ia akan mengambil jalur hukum atas peristiwa tersebut.
Adapun lebih dari 70 alat peraga kampanye yang disiapkan untuk menyambut kedatangan Cawapres Mahfud MD di Banten hilang pada Rabu (13/12/2023) lalu.
Hasto berujar, hal itu menunjukkan kekhawatiran dan juga adanya target menang 1 putaran yang coba dipaksakan.
“Dengan begitu banyak cara, termasuk melakukan intimidasi,” tegas Hasto melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (16/12/2023).
Hasto menilai bahwa masifnya pencopotan baliho milik paslon nomor 3 ini menunjukkan ada pihak yang panik terhadap kekuatan partainya.
Agar hal tersebut dapat diperhatikan sebagai bagian dari fungsi pengawasan pemilu yang jurdil, tegas Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud ini.
Hasto menegaskan pelaporan ini penting agar Pemilu 2024 bisa berjalan sesuai prinsip langsung, umum, bersih, jujur, dan adil.
Ia menambahkan, Bawaslu sebagai pengawas Pemilu harus menjalankan fungsinya dengan baik.
Selain di Cidahu, beberapa spanduk yang dipasang di Universitas Falatehan juga raib.
Menurut TKD Ganjar-Mahfud di Banten, spanduk-spanduk itu hilang saat dini hari pada pukul 03.00 WIB.(CC-01)