PANDUGA.ID, JAKARTA – Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md menyadari Indonesia membutuhkan banyak investasi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 7%.
Namun, TPN Ganjar-Mahfud menilai investasi yang masuk harus memenuhi sejumlah persyaratan.
“Kalau kita mau masuk kelompok berpenghasilan tinggi kita ingin meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat. Pendapatan masyarakat hanya bisa naik kalau kualitas pekerjaannya naik,” kata Sekretaris Eksekutif TPN Ganjar-Mahfud, Heru Dewanto, Jumat (10/11/2023).
Heru mengatakan untuk menaikkan kualitas pekerjaan masyarakat Indonesia membutuhkan industri dengan teknologi yang lebih tinggi, sehingga akan memberikan pendapatan yang lebih tinggi untuk masyarakat.
Untuk itu, kata dia, Ganjar-Mahfud akan lebih selektif dalam memilih berinvestasi di Indonesia.
“Investasi harus dimulai secara selektif berdasarkan perkembangan kita,” ujarnya.
Heru mengatakan hal itu saat menjawab pertanyaan CEO Core Indonesia Mohammad Faisal.
Faisal mengatakan, Indonesia bagian timur belakangan ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat berkat hadirnya pabrik metalurgi.
Namun pertumbuhan ekonomi belum membawa kesejahteraan bagi masyarakat karena kemiskinan masih ada.
“Di daerah yang terdapat pabrik metalurgi, pertumbuhan ekonominya bisa meningkat hingga dua digit, angka kemiskinan masih tinggi bahkan di beberapa tempat semakin meningkat”, kata Faisal.
Heru Dewanto mengatakan program hilirisasi di Indonesia masih memiliki kendala tersendiri, terutama terkait teknologi yang digunakan.
Ia menambahkan, masih banyak operasional hilir yang menggunakan teknologi lama.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi yang belum berkembang membuat industri Indonesia kurang kompetitif.
“Saat ini kita melihat hilirisasi banyak menggunakan teknologi, seperti pengolahan bauksit pada tahun 1800-an, sedangkan kita perlu mengeksplorasi teknologi-teknologi baru yang dapat memberikan teknologi yang lebih maju bagi masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, memilih investasi dengan kandungan teknologi tinggi tidak hanya baik bagi pendapatan masyarakat tetapi juga baik bagi lingkungan.
“Bukan sembarang investasi, tapi investasi pilihan. Kita mempunyai sumber ekonomi baru seperti ekonomi hijau, ekonomi hijau… tapi menurut saya solusi investasinya adalah berinvestasi lebih selektif di bidang-bidang dengan teknologi maju untuk menciptakan lapangan kerja dengan kualitas lebih baik,” katanya.(CC-01)