PANDUGA.ID, SEMARANG – Anak Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar, masih terus ikut serta dalam berbagai agenda ayahnya. Yang terbaru, ia kedapatan nyekar ke makam Presiden ke-1 RI, Ir. Soekarno, di Blitar, Jawa Timur.
Ini terlihat saat ia mengunggah ulang Instagram Story anggota DPR, Djarot Saiful Hidayat, di akun pribadinya. Di kesempatan itu, ia tampil kontras dengan kader PDIP yang mengenakan baju merah, merujuk pada warna khas partai politik itu.
Mahasiwa Universitas Gajah Mada itu memilih tampil dengan kemeja hitam, item yang belakangan dikaitkan dengan baju kampanye ayahnya. Atasan itu dipadukan dengan celana panjang berwarna serasi, sementara rambutnya dibiarkan jatuh natural, dan tidak ketinggalan, ia juga memakai kacamata.
Sebelumnya, Alam sudah pernah menulis pesan untuk calon wakil presiden (cawapres), Mahfud MD, yang berpasangan dengan ayahnya untuk maju di Pemilu 2024. Ini diungkapnya setelah Ganjar-Mahfud resmi mendaftar sebagai capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis, 19 Oktober 2023.
Melalui unggahan di akun Instagram-nya, Kamis, ia menulis, “Giliranku untuk ada buat ayah dan bunda. Tolong titip ayah prof @mohmahfudmd.” Bersama pesan itu, ia menyertakan sederet foto dari momen deklarasi bacapres-bacawapres pada Rabu malam, 18 Oktober 2023.
Maju sebagai capres, Ganjar Pranowo mendapat dukungan penuh dari sang istri, Siti Atiqoh Supriyanti, dan putra semata wayang mereka. Alam bahkan dipercaya jadi juru kampanye sang ayah. Ia dinilai punya kemampuan untuk berkomunikasi dengan Gen Z.
Mendukung Penuh
Lalu, bagaimana perasaan Alam harus sering hadir di sejumlah acara untuk menemani ayahnya? Pria kelahiran tahun 2001 ini menyebut keluarga adalah sebuah ekosistem. Setiap unsur di dalamnya harus saling mendukung dan membutuhkan satu sama lainnya.
“Sebagai keluarga, (saya) akan mendukung penuh bapak sebagai bentuk support. Keluarga itu tempat saya bersandar, saling butuh satu sama lain. Makanya, diperlukan timbal balik untuk saling menguatkan setiap anggota keluarga,” katanya dikutip dari akun YouTube Ganjar Pranowo.
Menurut Alam, dukungan pada ayahnya juga ia berikan melalui diskusi dan tukar pikiran. Ia menilai, hubungannya dengan Ganjar Pranowo bukan sekadar bapak dan anak, tapi juga seperti teman yang saling bertukar pikiran satu sama lain.
Alam mengaku, salah satu bahasan yang kerap mereka diskusikan adalah masalah anak muda, termasuk isu kesehatan mental. “Saya sedikit banyak tahu lah isu-isu yang ada, jadi bisa saya sampaikan ke bapak dan bisa memberi insight ke Bapak juga,” sebut dia.
Tidak Ingin Putranya Dapat Hak Istimewa
Alam menyambung, “Kemarin saya lihat aspirasi-aspirasi yang masuk via DM (direct message) dan saya diskusikan dengan bapak. Bapak tidak ragu mendengar pendapat saya tentang solusi bagi kesehatan mental anak muda.” Ia juga mengaku kerap bertukar koleksi bacaan dengan Ganjar.
Ia banyak mendapat referensi buku-buku politik dan kepemimpinan dari ayahnya.
“Salah satu referensi buku politik dari bapak untuk saya adalah World Order karya Henry Kissinger (mantan Menteri Luar Negeri AS),” terangnya.
Di acara deklarasi bakal capres dan cawapres di Gedung Arsip Nasional di Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2023, Ganjar Pranowo menyebut tidak ingin putranya mendapat karpet merah atau “hak istimewa” dalam mencapai suatu hal, hanya karena anak seorang kepala negara.
Menurut Ganjar, semua masyarakat harus memiliki hak yang sama dan berkompetisi secara adil.
Ganjar menyebut ini sebagai jawaban pertanyaan seorang seniman bernama Kadri yang bertanya apakah dirinya akan memberi karpet merah ke anaknya bila terpilih jadi presiden.
“Saya mungkin hanya akan kasih baju merah saja ke dia (Alam Ganjar),” ucap Ganjar.
“Buat saya sebenarnya yang paling penting adalah bagaimana semua punya kompetensi dan bisa berkompetisi dengan sehat,” ucapnya.(CC-01)