PANDUGA.ID, SEMARANG – Tahun depan, Indonesia akan kembali menyelenggarakan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Di tengah banyaknya isu yang muncul, salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah masalah polusi udara.
Edbert Gani Suryahudaya, seorang peneliti di Departemen Politik dan Perubahan Sosial di Center for Strategic and International Studies (CSIS) menggarisbawahi kesadaran masyarakat mengenai polusi udara semakin meningkat.
“Politisi maupun pemangku kebijakan kita masih sedikit sekali yang punya kesadaran terhadap isu polusi udara. Tinggal bagaimana mereka yang punya akses, yang punya kekuasaan, yang punya bargaining power yang relatif. Kepada para politisi yang ingin mengangkat isu ini, layak untuk dibahas,” ujar Gani beberapa waktu lalu.
Gani menjelaskan bahwa isu polusi udara seringkali kurang mendapat perhatian dalam diskusi politik dibandingkan dengan isu-isu lain seperti lapangan kerja dan kebutuhan dasar.
Namun, dia melihat potensi peningkatan kesadaran, terutama di kalangan masyarakat kelas menengah perkotaan, seiring dengan munculnya dampak buruk polusi udara yang semakin nyata.
“Isu polusi udara ke depan akan semakin berkembang dari level masyarakat. Sedangkan dari level pemerintah memang bisa dibilang lebih minim lagi, karena memang politisi maupun pemangku kebijakan kita masih sedikit sekali yang punya kesadaran terhadap isu polusi udara,” imbuhnya.
Gani menekankan pentingnya membuat masyarakat peduli tentang isu lingkungan, khususnya polusi udara. Saat isu lingkungan menjadi perhatian umum di kalangan warga, politisi akan terdorong untuk mengatasi masalah ini secara serius.
Langkah Kongkret Ganjar
Salah satu calon presiden (Capres) yaitu Ganjar Pranowo terlihat ingin menerapkan program Desa Mandiri Energi (DME) miliknya di Jawa Tengah untuk Indonesia.
Ganjar Pranowo menjadi salah satu gubernur yang mendapat penghargaan dari Bappenas karena mewujudkan ekonomi sirkuler melalui program desa mandiri energi di Jateng.
Kesuksesan program ini menjadi fondasi kepercayaan diri Ganjar Pranowo untuk mengaplikasikannya pada seluruh Indonesia untuk konservasi energi yang lebih baik dan mengurangi polusi yang ada.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mendorong Program Desa Mandiri Energi (DME) sejak tahun 2012.(CC-01)