PANDUGA.ID, PEKALONGAN – Setelah penantian 5,5 tahun lamanya, pedagang Pasar Banjarasi Pekalongan akhirnya akan menempati lapak baru di tahun 2024.
Sempat terbakar pada tahun 2018, proses pembangunan Pasar Banjarsari Pekalongan akhirnya dimulai pada Rabu 11 Oktober 2023.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Walikota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid, dan Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiah turut meresmikan pembangunan Pasar Banjarsari Pekalongan.
Tak mudah bagi Walikota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid saat ingin membangun kembali Pasar Banjarsari.
Pasalnya, banyak proses dan negosiasi yang harus dilakukan agar Pemerintah Kota Pekalongan bisa melaksanakan pembangunan bersama dengan Kementerian PUPR.
Aaf, sapaan akrab Walikota Pekalongan mengatakan sebagian lahan Pasar Banjarsari dimiliki oleh PT Disc.
“Proses pembangunan Pasar Banjarsari kami lakukan dengan negosiasi bersama PT Disc. Kami minta aset yang dimiliki oleh PT Disc diserahkan ke Pemkot Pekalongan agar bisa kami ajukan anggaran ke Kementerian PUPR,” ujar Aaf saat memberi sambutan di hadapan para tamu undangan.
Walikota Pekalongan Nekat
Aaf mengaku nekat untuk mengambil alih seluruh proses pembangunan Pasar Banjarsari Pekalongan.
Sebab bila tidak, hingga tahun 2032 Pasar Banjarsari tidak akan terbangun.
“Kalau dibiarkan saja tanpa tindakan sedikit nekat, mungkin pasar tidak akan dibangun hingga 2032. Karena kami masih ada permasalahan kontrak dengan PT Disc,” tegas Aaf.
Beberapa kali Aaf dan tim melakukan pertemuan dengan PT Disc, supaya sebagian sertifikat tanah Pasar Banjarsari bisa diserahkan ke Pemkot Pekalongan.
“Kami sempat diusir dari sebuah kafe karena sudah mau tutup. Akhirnya pindah ke restoran 24 jam, tapi sempat diprotes juga karena tidak beli apa-apa. Itu hanya untuk negosiasi yang cukup alot dengan PT Disc,” bebernya.
Setelah negosiasi berhasil menemukan sebuah solusi, Aaf membentuk tim percepatan pembongkaran Pasar Banjarsari Pekalongan.
“Mungkin ini satu-satunya di Indonesia, ada tim percepatan pembongkaran. Karena ini tidak ada tupoksinya,” tambah Aaf.
Menariknya, saat proses pembongkaran pihaknya menyelenggarakan istighosah bersama Habib Baqir bin Achmad Al ‘Aththos yang didampingi Forum Kerukunan Umat Beragama.
“Disaksikan seluruh pedagang kami terus berjuang. Kami juga sempat minta tolong ke Habib Luthfi untuk menyampaikan ke Menteri PUPR. Alhamdulillah disetujui,” tutur politisi Partai PDIP ini.
Tak berhenti sampai disitu, Aaf bersama tim juga melakukan negosiasi dengan Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Essy Asiah.
“Kami itu hampir 11 kali melakukan revisi desain bangunan Pasar Banjarsari Pekalongan. Bahkan proses lelangnya sempat tertunda hingga 13 kali. Ibarat bermain bola ini sudah total football. Semua lini kami kerahkan untuk pembangunan Pasar Banjarsari,” jelasnya.
Aaf meminta seluruh pihak untuk mendoakan proses pembangunan Pasar Banjarsari, sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat dan pedagang.
“Kami minta doanya agar selesai di tahun 2024, dan bisa bermanfaat untuk masyarakat serta pedagang,” tutupnya.
Sekda Jateng Minta Pengawasan Relokasi
Di lain pihak, Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, meminta kepada pihak Pemkot Pekalongan untuk mempersiapkan relokasi pedagang.
“Biasanya relokasi pedagang ini yang ada potensi masalahnya. Sehingga kami minta untuk disiapkan dari sekarang. Supaya tidak ada komplain,” tegasnya.
Ia juga sempat berterima kasih kepada Walikota Pekalongan karena sudah berjuang untuk membangun kembali Pasar Banjarsari Pekalongan.
“Diharapkan ini bisa cepet selesai dari target. Sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Pekalongan dan meningkatkan perekonomian,” tambahnya.
Menteri Perdagangan Puji Walikota
Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang turut hadir dalam acara ground breaking, juga mengucapkan terima kasih kepada Walikota Pekalongan.
Bahkan Zulhas, sapaan akrabnya, memuji kerja keras Walikota Pekalongan yang ingin Pasar Banjarsari segera dibangun kembali.
“Walikota kita telah memperlihatkan leadershipnya. Bagaimana seorang pemimpin sudah menunjukkan perjuangannya untuk masyarakat,” tegasnya.
Zulhas menambahkan, tanpa peran Walikota Pekalongan belum tentu Pasar Banjarsari akan segera dibangun.
“Kalau Walikota Pekalongan tidak gigih, tidak ada hari ini. Membangun pasar saja hebohnya begini. Kuncinya rekomendasi dan kerjasama semua pihak,” ungkap Zulhas.
Pihaknya bersyukur semua pihak sudah mau membantu untuk membangun Pasar Banjarsari Pekalongan.
“Negosiasi dilakukan mulai dari ke Kemendag, Kementerian PUPR, hingga beberapa pihak. Ini pembangunan pasar yang total football. Kita patut syukuri,” tutupnya.
Sebagai informasi, Pasar Banjarsari Pekalongan dibangun dengan menggunakan anggaran dari Kementerian PUPR sebesar Rp 2,6 miliar.
Angka tersebut untuk kebutuhan Manajemen Konstruksi yang dilakukan oleh PT Bina Karya dan PT Dieng Agung KSO.
Sedangkan anggaran fisik pembangunan pasar sebesar Rp 131 miliar yang dikerjakan oleh PT Adhi Persada Gedung.
Luas lahan Pasar Banjarsari Pekalongan sebesar 17.330 meter persegi dan rencana luas bangunan yakni 34.161 meter persegi.
Dari data yang terpampang pada papan informasi, diketahui nantinya Pasar Banjarsari Pekalongan terdiri dari 3 lantai.
Adapun kapasitas pedagang mencapai 3.170 lapak, yang terbagi menjadi 2.256 unit los, 803 unit kios, dan 111 unit toko.(*)