SEMARANG – Tokoh Muda NU sekaligus Ketua DPW PKB Jateng, KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), turut bicara terkait peristiwa penghinaan terhadap Banser.
Gus Yusuf panggilan akrabnya, meminta supaya Polda Jawa Tengah merespons cepat atas peristwa itu.
Menurut pendapat Gus Yusuf, peristiwa itu membuat banyak warga NU yang tersinggung.
Sebagai warga NU, dia pun mengaku sangat tersinggung. Apalagi Banser dan Ansor.
Maka wajar kalau ada upaya membawa persoalan ini ke ranah hukum.
“Sebagai warga NU saya sangat tersinggung, tapi kita tetap harus menjaga suasana kondusif dan berfikiran jernih,” ujarnya.
Gus Yusuf menyatakan dukungan kepada GP Ansor Solo yang melaporkan peristiwa ini ke Polda Jawa Tengah.
“Langkah, sahabat-sahabat GP Ansor Solo sudah tepat dengan melaporkan kejadian ini ke Polda. Saya kira semua akan mendukung laporan ini. Saya juga akan terus komunikasi dengan Pak Kapolda,” tegasnya.
Dalam pandangan Gus Yusuf, upaya GP Ansor Solo melaporkan kejadian ini ke Polda justru untuk menjernihkan persoalan, menciptakan suasana kondusif, sekaligus upaya menegakkan hukum.
“Sebagai warga NU saya juga perlu memperhatikan kasus ini, karena saya prihatin atas kejadian serupa yang selalu berulang-ulang,” katanya.
Namun demikian, meskipun hari ini, warga NU dan aktivis NU sangat marah, Gus Yusuf mengajak semua pihak menahan diri.
“Kita pasrahkan kepada Polda. Kita harus menghormati aparat penegak hukum. Semua pihak harus mengikuti proses hukum. Siapa yang menjadi pelakunya biar Polda yang memproses,” tegasnya.
Gus Yusuf juga menekankan agar semua pihak menjaga kondusifitas dan menahan diri agar tidak saling memperkeruh keadaan di publik.
“Sekali lagi kalau sudah di ranah hukum, kita hentikan saling serang di publik,” tandas Kyai muda yang kharismatik ini.
Ia menambahkan masih ada agenda-agenda nasional yang penting. Pelantikan Presiden terpilih Oktober nanti jangan sampai terganggu oleh peristiwa-peristiwa seperti ini lagi.
Dibutuhkan iklim yang sejuk dan suasana yang kondusif, agar pelantikan bisa berjalan lancar dan damai.
“Mari kita jaga iklim yang kondusif bersama-sama. Banyak persoalan rakyat yang harus segera diatasi Pemerintah. Jangan coba membawa persoalan di daerah lain, ditarik-tarik ke daerah lainnya lagi. Persoalan di Papua baru saja reda, ini coba ditarik ke daerah lain. Ini memprihatinkan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Gerakan Pemuda (GP) Ansor melaporkan sebuah video viral ke Polda Jawa Tengah.
Isinya diduga berisi penghinaan yang mencemarkan nama baik korps Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
Diketahui video tersebut menggambarkan kegiatan orasi dalam Parade Ukhuwah memperingati tahun baru Hijriah di Ngarsopuro, Solo, Minggu (1/9) lalu.
Sebagai pembicara saat itu ialah M Taufiq, yang merupakan seorang advokat.